MEKAH, MINGGU - Jauh dari Tanah Air, para jemaah haji yang sudah berada di Padang Arafah masih bisa menikmati makanan khas Indonesia sebab, di bagian luar perkemahan jemaah haji Indonesia, banyak pedagang makanan menggelar dagangannya, dari gado-gado, minuman hangat, hingga bakso.
Harga setiap porsi makanan rata-rata lima riyal atau sekitar Rp 15.000. Semangkuk bakso hanya berisi tiga bulatan bakso. Sebagian jemaah haji memanfaatkan keberadaan mereka untuk mendapatkan makanan tambahan lain di sela-sela waktu ibadah selain makanan prasmanan dari penyelenggara haji.
"Tadi sudah makan. Makanannya lumayan enak. Ini saya iseng saja, cuma pingin ngemil yang hangat-hangat," kata Siti Fatimah (45), jemaah asal Gresik yang tinggal di Maktab 46.
Bersama dua rekannya, ia membeli semangkuk bakso hangat di depan Maktab 33.
Di sana, dua pemukim asal Madura dengan sedandang bakso dan satu loyang sayur-mayur matang tengah dikelilingi jemaah yang semuanya telah berbaju ihram, dua lembar kain putih tak berjahit untuk pria dan baju putih untuk perempuan. Pemandangan serupa juga terlihat di luar maktab jemaah haji Indonesia yang lain.
Makanan memuaskan
Penyediaan makanan bagi jemaah haji di Padang Arafah termasuk lancar. Jemaah haji Indonesia antre mengambil makanan yang disediakan secara prasmanan terkendali tak jauh dari tenda-tenda jemaah yang berada di Maktab Nomor 1-71 di kawasan Maktab Asia Tenggara di Padang Arafah, padang luas di sebelah selatan Kota Mekah, pada Minggu pagi.
Di Maktab 45, jemaah haji kelompok terbang 46 dari embarkasi Jakarta mengantre dengan tertib untuk mengambil makanan yang pagi itu menunya nasi kuning, orek kacang, teri, telur rebus, sebuah apel merah, dan sebotol air mineral, serta teh. Panjang antrean tak sampai 10 orang.
Pemandangan serupa juga terlihat pada kantin tempat jemaah dari kelompok terbang 14 embarkasi Balikpapan, kelompok terbang 50 embarkasi Jakarta, serta kelompok terbang 11, 15, dan 43 embarkasi dari Surabaya yang letaknya tak jauh dari kantin untuk kelompok terbang 46 embarkasi Jakarta.
"Alhamdulilah lancar. Menunya juga lumayan enak. Di setiap kloter ada kantinnya," kata Sumarni, seorang jemaah dari kelompok terbang 14 embarkasi Balikpapan. Jumlah anggota dalam satu kelompok terbang sendiri antara 270 orang dan 450 orang.
Berbeda dengan jemaah tersebut, anggota jemaah haji kelompok terbang tiga dari embarkasi Medan, Sumatera Utara, yang tinggal di Maktab 33 harus lebih sabar untuk mendapatkan makanan dengan menu yang sama. Di sana, antrean jemaah sampai beberapa meter. Barisan pengantri sampai lebih dari 70 orang.
"Saya sudah ke sini dari pukul 06.00 tadi, tetapi belum dapat juga. Mungkin sebentar lagi," kata Mubin Sarbini (65), yang pada pukul 07.30 waktu Arab Saudi masih menunggu antrean sambil menyaksikan lima petugas katering setempat menanak nasi kuning. Ia berharap, panitia menyediakan lebih banyak tempat pengambilan makanan agar jemaah tidak perlu terlalu lama mengantre untuk mendapatkan makanan.
Penyediaan katering bagi jemaah selama di Arafah, Muzdalifah, dan Mina dilakukan secara prasmanan terkendali serta dilayani perusahaan katering yang ditunjuk pemerintah dan perusahaan katering dari Muasasah (pemilik penginapan). Jemaah yang tinggal di Maktab 1-32 dilayani perusahaan katering yang ditunjuk pemerintah, sedangkan jemaah yang tinggal di Maktab 33-71 dilayani oleh katering yang ditunjuk Muasasah.
WAH
Sumber : Antara
Kompas
http://www.kompas.com/read/xml/2008/12/07/16512377/jemaah.haji.masih.bisa.jajan.bakso.di.padang.arafah
0 komentar:
Posting Komentar