JENEWA, SENIN - Pimpinan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) Pascal Lamy Senin (8/12) petang waktu setempat, memutuskan menunda selama sepekan pertemuan tingkat menteri untuk membahas kesepakatan perdagangan global, sebagai masalah kunci yang tersisa, katanya dalam surat kepada para perunding.
Lamy mengambil keputusan itu setelah bertemu selama lebih dari dua jam dengan 30 perwakilan WTO untuk membicarakan teks yang disetujui bersama mengenai produk pertanian dan industri yang akan menjadi dasar bagi perundingan di tingkat yang lebih tinggi.
Tiga subyek tampaknya menjadi hal yang sulit selama pertemuan pada Senin itu, kata Lamy dalam surat yang dikirimkan kepada pimpinan delegasi pada Senin petang dan disiarkan kepada pers.
"Saya yakin bahwa ada tiga area -- sektoral, SSM (special safeguard mechanism) dan kapas yang perlu dilakukan percobaan politis yang serius sebelum kita dapat melaksanakan pertemuan tingkat menteri ... tanpa solusi yang meluas pada tiga masalah ini, kita tidak akan menstabilkan modalitas teks secara keseluruhan," kata Lamy.
Inilah mengapa ia memutuskan untuk menunda pertemuan tingkat menteri yang awalnya dilaksanakan pada 13-15 Desember, dengan konsultasi lebih jauh direncanakan untuk sementara waktu.
"Dengan tergantung pada hasil konsultasi ini, pertemuan tingkat menetri dapat dilaksanakan di sini di Jenewa dari 17 hingga 19 Desember."
Sumber di WTO sebelumnya mengatakan bahwa masalah-masalah kunci yang masih ada antara negara-negara berkembang dan negara-negara maju memusat ke kapas, sebuah upaya yang bertujuan melindungi petani miskin dari lonjakan impor -- yang disebut sebagai "special safeguard mechanism" -- dan prakarsa sektoral, yang mengusulkan sektor-sektor tertentu untuk diserahkan guna menajamkan pemangkasan tarif.
WTO selama akhir pekan lalu menerbitkan teks terbaru rancangan kesepakatan baik di bidang pertanian maupun komponen industri yang dimaksudkan untuk mengamankan konsensus.
Namun para diplomat menekankan bahwa banyak perbedaan yang perlu untuk dijembatani untuk menghindari terjadinya kegagalan lagi. "Jelas bahwa kita makin dekat ke modalitas hari ini dibandingkan dengan Juli lalu. Pada saat bersamaan risiko jika kita tidak berhasil mencapai itu lebih tinggi hari ini dibandingkan dengan Juli lalu. Biaya potensial dari kegagalan kedua dalam kurang dari enam bulan dan situasi ekonomi yang makin memburuk menyerukan kehati-hatian," kata Lamy.
EDJ
Sumber : Ant
http://www.kompas.com/read/xml/2008/12/09/10244954/wto.tunda.pertemuan.soal.kesepakatan.perdagangan.global
0 komentar:
Posting Komentar